Hubungan Diplomatik Cina-Vatikan Memasuki Babak Baru
KOTA VATIKAN — Paus Fransiskus mendesak para pemimpin Cina untuk bergerak maju dengan “kepercayaan, keberanian dan berpandangan jauh ke depan” setelah Beijing dan Vatikan sepakat untuk menandatangani perjanjian tentang pengangkatan para uskup, Rabu (26/9/2018).
Di Beijing, seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina mengatakan Cina tulus mengenai keinginan untuk menjalin hubungan lebih baik dengan Vatikan dan persetujuan mengenai para uskup itu merupakan langkah maju yang penting.
Perjanjian tersebut memberikan Vatikan persetujuan dalam pemilihan para uskup di Cina. Hal itu juga dapat menjadi perintis jalan bagi pemulihan hubungan diplomatik dengan Beijing setelah lebih 70 tahun. Vatikan hanya memiliki hubungan diplomatik dengan Taiwan, saingan Cina.
Dalam pesannya yang ditujukan kepada penganut Katolik di Cina, paus mengatakan sementara mereka harus menjadi warga negara yang baik, mereka seharusnya menyampaikan “kata kritik” bila perlu untuk membela martabat manusia.
Cina memiliki 12 juta penganut Katolik yang terbagi dua antara gereja bawah tanah yang bersumpah setia kepada Vatikan dan Asosiasi Patriotik Katolik yang disupervisi negara. Vatikan mengatakan, ketiadaan sebuah perjanjian dapat mengarah kepada perpecahan antara pengikut Katolik Cina yang akan sulit untuk diobati.
Pesan paus yang berisi lima halaman itu memasukkan satu bagian yang dia alamatkan langsung kepada para pemimpin Cina, dengan mengatakan ia ingin “memperbarui ajakannya untuk terus, dengan kepercayaan, keberanian dan pandangan jauh ke depan, dialog yang dimulai beberapa waktu lalu”.
Dia mengatakan Vatikan akan bekerja secara tulus bagi pertumbuhan persahabatan sejati dengan rakyat Cina.