G30S/PKI, Film Milik Rakyat

Editor: Satmoko Budi Santoso

JAKARTA – Kabar baik, perusahaan pemilik SCTV dan Indosiar mengembalikan hak tayang film ‘Pengkhianatan G30S/PKI’ ke Perusahaan Film Negara (PFN). Dengan demikian, stasiun televisi swasta lainnya bebas berkesempatan untuk menayangkan.

Setelah sekian lama tidak tayang, film ‘Pengkhianatan G30S/PKI’ akan kembali tayang pada tanggal 30 September 2018, baik di televisi maupun di berbagai tempat mengadakan nonton bareng (nobar), seperti di antaranya di Gedung Pusat Perfilman H Usmar Ismail (OOHUI) di daerah Kuningan, Jakarta Selatan.

Bahkan acara nobar bersama Titiek Soeharto dan Tommy Soeharto juga akan memutar film ‘Pengkhianatan G 30 S/ PKI’ berupa film asli dengan durasi panjang sekitar 4,6 jam tanpa ada pemotongan.

“Film negara artinya film milik rakyat. Harus dijaga agar tidak rusak dan dimanfaatkan untuk sebesar-besarnya manfaat sesuai kegunaannya,“ kata Embie C. Noer, penata musik film ‘Pengkhianatan G30S/PKI’, kepada Cendana News, Jumat (28/9/2018).

Poster nobar film Pengkhianatan G30S/PKI bersama Titiek Soeharto dan Tommy Soeharto – Foto Ist

Embie menyambut baik film ‘Pengkhianatan G30S/PKI’ akan diputar kembali.

“Bagus. Agar komunisme sebagai ideologi terlarang di NKRI, tetap diwaspadai kehadirannya dalam segala bentuk, pola dan caranya,“ ungkapnya.

Pada era Orde Baru, film ‘Pengkhianatan G30S/PKI’ menjadi tontonan wajib para pelajar menonton di bioskop, Embie mengaku belum pernah nonton film G30S/PKI di bioskop.

“Tapi sudah puluhan kali nonton saat proses pengerjaan film itu,“ ujarnya mengenang masa syuting.

Lihat juga...