Amandus Ratason, Difabel yang Berjuang Pertahankan NKRI

Editor: Satmoko Budi Santoso

MAUMERE – Hampir semua warga Kabupaten Sikka mengenal sosok lelaki berperawakan sedang dan tidak terlalu tinggi yang bermukim di Kecamatan Kangae Kota Maumere. Dirinya terkenal vokal dan sering pula menjadi pembawa acara di berbagai kesempatan berkat kemampuan berkomunikasi.

“Saya melihat selama ini kaum difabel tidak pernah diperhatikan sehingga saya selalu berbicara dan berjuang agar kaum difabel diperhatikan pemerintah,” sebut Amandus Ratason, Kamis (20/9/2018), sore.

Selama ini kaum difabel, kata Amandus, tidak pernah diperhatikan dan saat-saat tertentu baru kaum disabilitas diperhatikan. Padahal pihaknya terus berjuang dan menyampaikan aspirasi agar tidak usah diperhatikan istimewa, tetapi paling tidak hak hidup kaum difabel diperhatikan seperti orang normal.

“Saya berjuang agar kaum difabel jangan disepelekan dan dianggap warga kelas dua. Meskipun saya bukan cacat sejak lahir, mengalami kecelakaan atau sakit, dan saya harus kehilangan sebelah tangan kiri saya dari siku ke bawah,” ungkapnya.

Berjuang Lewat Politik

Memperjuangkan kaum difabel agar mendapatkan kesetaraan hidup seperti warga negara lain yang normal merupakan kewajiban baginya. Sebab UUD 1945 pasal 31 dengan tegas mengatakan agar fakir miskin dan anak telantar dipelihara oleh negara.

“Fakir miskin dan anak terlantar saja dipelihara oleh negara sehingga kaum difabel pun harus diperhatikan pemerintah agar mereka bisa berusaha dan menjalani kehidupan dengan lebih baik. Kaum difabel jangan sampai terpinggirkan,” tegasnya.

Untuk itu, kata Amandus, dirinya menerima tawaran bupati Sikka terpilih untuk memimpin Sikka tahun 2018 sampai 2023 Robertus Diogo Idong. Untuk bersama-sama berjuang agar bisa memperhatikan kaum difabel di Kabupaten Sikka.

Lihat juga...