Vaksinasi MR di Bali Capai 61,39 Persen

DENPASAR – Dinas Kesehatan Provinsi Bali, terus menggalakkan pelaksanaan gerakan imunisasi nasional Measles Rubella (MR) dan Campak kepada masyarakat di seluruh Bali.

Data yang dimiliki oleh Dinas Kesehatan Provinsi Bali, menyebut, pemberian vaksinasi MR hingga akhir Agustus ini telah mencapai 61,39 persen, dari total jumlah anak yang ada di Bali yang mencapai 962.810 orang.

“Per 30 Agustus kemarin, cakupan pemberian vaksin sudah mencapai 61,39 persen. Kami optimis, program ini akan mencapai 95 hingga akhir September mendatang,” ucap Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr. Suarjaya saat ditemui, Jumat (31/8/2018).

Menurut Suarjaya, selama ini target vaksinasi ini terlebih dahulu fokus menyasar anak-anak di sekolah-sekolah yang ada di Bali. Sasaran utamanya adalah anak-anak usia lima hingga 15 tahun. Selanjutnya, pihaknya akan menyasar anak di luar sekolah, termasuk kepada anak-anak putus sekolah.

“Untuk tahap selanjutnya, kami akan melakukan vaksinasi di beberapa fasilitas kesehatan (Faskes) seperti puskesmas dan posyandu yang ada di tiap banjar. Sasarannya pada bayi berusia sembilan hingga lima tahun. Untuk tahap ini, kami akan melakukan kerja ekstra, artinya tim kami akan melakukan jemput bola. Jadi, bagi yang belum kami akan datangi mereka, karena kami beracuan pada data anak yang harus divaksin,” jelas Suarjaya.

Suarjaya mengakui, dalam program vaksinasi kali ini, secara menyeluruh tidak ada kendala atau penolakan dari keluarga. Namun, hanya ada kendala teknis di lapangan.

“Di beberapa sekolah di Bali, khususnya di Kota Denpasar, memang sempat ada penundaan pemberian vaksin kepada siswa. Namun, sejak kembali dikeluarkannya surat edaran baru terkait membolehkan pemberian vaksin itu, masyarakat, terutama orang tua sudah mulai mau untuk dilakukan vaksin. Dan kami sudah melakukan pendataan ulang. Jika masih belum, mereka masih bisa melakukannya di puskesmas atau posyandu setempat,” pungkas Kadis yang hobi berkuda itu.