Usai Pemilu Presiden, Tentara-Demonstran di Zimbabwe Bentrok
Komisi pemilu Zimbabwe awalnya akan mengumumkan hasil pemilu presiden pada 10.30 atau 17.30 WIB. Namun kemudian menundanya selama 24 jam. Sejauh ini ZANU-PF telah memenangi 144 kursi, sementara MDC meraup 61 kursi, dan ada tiga kursi yang masih tersisa. Dengan demikian, ZANU-PF berhasil mengumpulkan sedikitnya dua per tiga kursi parlemen. Jumlah yang cukup untuk mengganti konstitusi.
Chimasa mengatakan, pengumuman awal hasil pemilu parlemen adalah strategi untuk membuat warga berpikir Mnangagwa menang. “Strategi ini ditujukan untuk membuat warga menerima hasil pemilu presiden palsu. Kami mengumpulkan suara lebih banyak dibanding Mnangagwa,” tandasnya.
Di sisi lain, kepala pemantau pemilu dari Uni Eropa, Elmar Brok, mengkritik komisi pemilu yang terlalu lama mengumumkan hasil pemungutan suara presiden. “Semakin lama hasil ini tidak diketahui, maka kredibilitas pemilu semakin dipertanyakan,” tandasnya.
Penilaian Uni Eropa sangat penting bagi Zimbabwe untuk memperbaiki citranya di dunia internasional. Hal itu dibutuhkan agar bisa menarik investasi, untuk menciptakan lapangan kerja. Saat ini 80 persen angkatan kerja di negara tersebut menganggur. (Ant)