Jelang Pemilu, Pemerintah Terus Ciptakan Iklim Usaha Kondusif
JAKARTA – Pemerintah bertekat terus menciptakan iklim usaha yang kondusif di dalam negeri, termasuk bagi pasar modal sehingga turut mendorong pertumbuhan ekonomi nasional meskipun dihadapkan pada tahun pemilihan umum.
“Salah satu tantangan pada tahun politik adalah tentang penguatan ekonomi, khususnya pasar modal. Yang perlu diperhatikan tidak hanya market, tetapi juga institusinya,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto melalui keterangannya di Jakarta, Kamis.
Menperin menyampaikan, ada dua tantangan bagi perekonomian Indonesia saat ini. Pertama adalah dari sisi politik, di mana akan diselenggarakan Pemilihan Umum tahun depan untuk Pemilihan Legislatif dan Pemilihan Presiden.
“Kelancaran penyelenggaraan pesta demokrasi dan keamanan yang kondusif menjadi perhatian penting untuk menjaga stabilitas perekonomian Indonesia,” tegasnya.
Airlangga meyakini, tahun politik di 2019 tidak akan berdampak negatif terhadap pasar modal di dalam negeri. Hal ini telah dibuktikan dari gelaran Pemilihan Kepada Daerah (Pilkada) yang telah dilaksanakan serentak pada Juni 2018 dengan berjalan cukup aman dan damai.
“Agenda politik setiap tahun pasti ada dan setiap lima tahun juga ada. Pilkada serentak kemarin berjalan aman, ini membuktikan investor tidak khawatir,” tuturnya.
Tantangan kedua, yakni terkait dengan defisit neraca transaksi perdagangan dan defisit neraca transaksi berjalan.
Menurut Menperin, Presiden Joko Widodo telah mendorong agar dua hal tersebut bisa ditekan.
“Bapak Presiden sudah mengingatkan mana yang harus didorong, yaitu neraca dagang dan transaksi berjalan,” imbuhnya. Oleh karena itu, pemerintah berharap para emiten menjaga kinerjanya supaya dapat menjaga iklim investasi yang baik di Indonesia.