Bupati Ingin, Garam Menjadi Komoditas Unggulan Kupang

Ilustrasi - Petani garam- Dok: CDN

KUPANG – Bupati Kupang, Nusa Tenggara Timur, Ayub Titu Eki optimistis, potensi garam yang melimpah di daerah itu akan menjadikannya sebagai komoditas unggulan baru.

Garam dapat menjadi komoditas untuk meningkatkan perekonomian petani nelayan setempat. “Potensi garam di Kabupaten kupang sangat melimpah, namun masih dikelola secara tradisional, namun dengan masuknya investor garam ke Kabupaten Kupang, akan mendongkrak pendapatan ekonomi masyarakat daerah ini,” kata Bupati Kupang, Ayub Titu Eki, Sabtu (18/8/2018).

Potensi garam, akan menambah komiditas unggulan daerah yang berbatasan dengan Oecusse, wilayah kantung (enclave) Timor Leste tersebut. Garam akan menambah komoditas unggulan yang ada, setelah sektor peternakan dan pertanian. Pemerintah Kabupaten Kupang mewajibkan, investor untuk bermitra dengan petani garam, sehingga petani dapat merasakan manfaat dari kehadiran investasi garam. “Saya yakin, perekonomian masyarakat semakin lebih baik setelah komoditas garam mulai dikelola secara optimal. Pemerintah akan menolak investor garam yang tidak bermitra dengan masyarakat,” kata Ayub.

Menurutnya, pengembangan produk unggulan garam dilakukan dengan sistem terpadu berbasis kemitraan. Seperti peningkatan kualitas pengelolaan dan pemasaran, melibatkan petani garam. Sehingga produksi garam terus meningkat.

Pembangunan industri garam mulai menggeliat di kabupaten Kupang, setelah PT Garam (Persero) melakukan panen garam, yang dilakukan Menteri BUMN, Rini M Soemarno di Desa Bipolo, Selasa (14/8/2018). Sementara, PT Puncak Keemasan Garam Dunia (PKGD), mulai membangun jalan tani sejauh tiga kilometer menuju Pantai Babau, Kecamatan Kupang Timur.

Lihat juga...