Atlet Asal Sumbar Sumbangkan Perunggu di Asian Games

Editor: Makmun Hidayat

Dwi Rahayu Fitri, atlet asal Sumbar yang turut bergabung bersama kontingen Indonesia pada Asian Games 2018 meraih medali perunggu pada cabor soft tenis - Foto: Dok. KONI Sumbar

“Selanjutnya akan ada PON 2020. Setelah Asian Games 2018 ini, bagi yang belum meraih prestasi, jadikan Asian Games sebagai pemacu semangat untuk PON 2020. Karena rasa semangat adalah hal utama untuk meraih kemanangan. Untuk itu, jangan patah arang,” tegasnya.

Menurutnya, sejauh ini atlet yang tampil di Asian Games 2018 telah memberikan yang terbaik bagi Indonesia maupun masyarakat di Sumatera Barat. Atas prestasi yang telah diperoleh oleh para atlet pada Asian Games ini, para atlet tersebut akan terdatat dalam sejarah olahraga Tanah Air, karena pernah membela Merah Putih di Asian Games.

Sedangkan untuk reward atlet atau bonus, melihat pada tahun lalu, besaran bonus untuk atlet binaan yang bertarung di level kejuaraan nasional, bagi yang meraih medali emas memperoleh Rp 15 juta, perah Rp 10 juta, dan perunggu Rp 5 juta.

Namun khusus untuk atlet peraih medali di Asian Games akan memiliki besaran bonus yang berbeda, dengan atlet peraih medali di ajang kejuaraan nasional. Hal ini dikarenakan level pertandingannya berbeda jauh antara kejurnas dan Asian Games.

“Berapa jumlah bonusnya sedang kita bahas. Tapi kita inginkan pada akhir tahun nanti bonus atlet sudah bisa diberikan,” jelasnya.

Syaiful berkata, prestasi yang diraih oleh Dwi Rahayu Pitri melebihi dari target yang ditetapkan oleh Dwi. Karena Dwi mengaku jika dirinya menargetkan untuk meraih tempat di semifinal.

“Kata Dwi, lawannya di semifinal yaitu Cheng Chuling adalah atlet soft tenis yang berbakat. Bahkan, katanya berhadapan langsung dengan lawannya itu, sebuah beban yang cukup berat. Tapi atas prestasi ini, bagi KONI sudah capaian yang luar biasa,” sebutnya.

Lihat juga...