ASN Diimbau tak Gunakan Elpiji Bersubsidi
GORONTALO – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, Nurjanah Yusuf, mengimbau agar aparatur sipil negara (ASN) di daerah itu, tidak lagi menggunakan elpiji bersubsidi isi 3 kilogram.
“Elpiji bersubsidi hanya diperuntukkan untuk masyarakat miskin atau rumah tangga berpenghasilan rendah dan usaha kecil,” katanya di Gorontalo, Senin.
Ia berharap, kuota gas elpiji bersubsidi 3 kg di daerah ini bisa mencukupi kebutuhan masyarakat sasaran.
Disamping upaya pemerintah daerah yang diharapkan mampu mengajukan data riil terbaru terkait jumlah keluarga miskin yang berhak menikmati bahan bakar bersubsidi.
Tidak hanya ASN, kata Nurjanah, masyarakat mampu dan pelaku usaha menengah ke atas pun diharapkan tidak lagi menggunakan elpiji bersubsidi.
Sementara itu, Kasubbag Perekonomian Bagian Ekonomi dan SDA Gorontalo Utara, Dumran Ahmad mengatakan, akan ada sosialisasi terkait penggunaan “voucher” untuk pembelian elpiji 5,5 kg bagi ASN.
Jika harga jual elpiji “bright gas” 5,5 kg di setiap pangkalan berkisar antara Rp80 ribu-Rp85 ribu per tabung, maka ASN dapat menghemat sebab mereka akan mendapatkan voucher senilai Rp75 ribu untuk pembelian elpiji 5,5 kg.
Voucher akan dikelola langsung melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan dipastikan ketersediaan elpiji 5,5 kg akan cukup di seluruh pangkalan.
Pemerintah daerah berharap, ASN tidak lagi menggunakan elpiji bersubsidi 3 kg yang hanya diperuntukkan bagi masyarakat kurang mampu.
“Dengan begitu, kuota elpiji baik yang bersubsidi maupun non-subsidi bisa dinikmati merata oleh masyarakat di daerah ini,” ujarnya. (Ant)