Rumah Adat Situbondo, Rumah Sampang Berornamen Ukiran Flora

Editor: Mahadeva WS

JAKARTA – Mengunjungi Anjungan Provinsi Jawa Timur di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), pandangan mata langsung tertuju pada sebuah bangunan unik dan mungil berbahan kayu jati berlapis ukiran motif tumbuhan.

Rumah adat Situbondo, dengan desain asli bangunan yang dibawa langsung dari daerah tersebut. Proses pembangunan rumah adat tersebut, hanya membutuhkan waktu 39 hari. “Ya karena waktunya mepet, tidak mungkin kami mendesain lagi. Jadi bangunan adat rumah Situbondo di sana dibongkar, lalu kayu jati bahan aslinya di bawa ke Jakarta dan ditancapkan atau dipasang kembali di anjungan ini. Jadi rumah Situbondo ini rumah adat asli dari sana,” ujar Pemandu Anjungan Jawa Timur TMII, Munarno, kepada Cendana News, Jumat (27/7/2018).

Pemandu Anjungan Jawa Timur TMII, Munarno. Foto : Sri Sugiarti.

Cak Narno menjelaskan, rumah adat Situbondo tersebut berbahan kayu jati dengan ornamen ukiran flora atau tumbuhan ciri khas Situbondo. Rumah adat Situbondo adalah rumah tempat tinggal yang masuk di lingkungan Madura dan Jawa. Karena percampuran tersebut, rumahnya disebut pendalungan yaitu perwakilan antara orang Jawa dan Madura.

“Rumah adat Situbondo di anjungan ini mewakili rumah-rumah yang ada di sebelah timur, Jawa Timur. Seperti Pasuruan, Brobolinggo, Bondowoso, Lumajang, Bayuwangi, dan daerah lainnya,” jelasnya.

Rumah adat rakyat Situbondo, selain dilengkapi dengan musala, bangunannya memiliki ciri khas Sampang yang unik. Rumah adat tersebut juga dilengkapi dengan rumah burung dara yang menjulang tinggi di halaman.

Di anjungan Jawa Timur,  rumah adat Situbondo difungsikan sebagai perpustakaan Provinsi Jawa Timur. Keberadaanya untuk mempromosikan khazanah seni budaya Jawa Timur.  “Kami akan terus tebarkan virus kecintaan budaya daerah kepada pengunjung, terutama generasi muda,” ujarnya.

Lihat juga...