Kementan Dorong Media Aktif Kampanyekan Ancaman Pandemi

Ilustrasi - Sejumlah jurnalis sedang menggelar aksi /Dok. CDN

JAKARTA  – Kementerian Pertanian (Kementan) mendorong media massa untuk aktif mengkampanyekan ancaman pandemik, seperti penyakit infeksi baru (PIB), zoonosis dan resistensi antimikroba (AMR).

“Peran media sangat penting dalam mengedukasi masyarakat. Sekeras apapun upaya pemerintah dalam mengendalikan ancaman pandemik jika masyarakatnya tidak mengetahui bahaya tersebut, maka upaya tersebut bisa sia-sia,” kata pejabat Direktorat Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian, Pebi Purwosuseno di Saskatoon, Kanada, dalam pernyataan tertulis yang diterima pada Minggu di Jakarta.

Kementan bekerja sama dengan Food and Agricultural Organization Emergency Center for transboundary Animal Disease (FAO ECTAD) mengirim tiga perwakilan media yaitu dari Tempo, Kompas TV dan Tribun Manado untuk mengikuti kongres tahunan “One Health” di Saskaton, Kanada pada 22-25 Juni 2018.

Perwakilan media tersebut dipilih melalui serangkaian kegiatan Media Fellowship yang diselenggarakan oleh Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Kementan dan FAO ECTAD Indonesia sejak awal tahun 2018.

“Mereka diberi pelatihan untuk melihat seperti apa ancaman pendemik dan apa saja upaya-upaya yang sudah dilakukan untuk mencegah dan mengendalikan ancaman tersebut,” tambah Pebi.

Jurnalis Tempo, Shinta Maharani, merasa mendapat pengetahuan baru terutama tentang temuan-temuan dalam upaya menyelamatkan hidup manusia.

“Saya jadi paham, bahwa ini bukan hanya masalah di Indonesia saja sebagai ‘hot spot’ di Asia untuk penyakit infeksi baru. Para ilmuwan, pemerintah maupun para pemangku kepentingan lainnya perlu memikirkan pola komunikasi yang sederhana dan intens untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, terutama melalui media massa,” katanya.

Lihat juga...