Kecepatan Angin Tenggara di Flores Capai 35 Knot

MAUMERE — Kecepatan angin maksimal 35 knot atau 63 kilometer per jam dan rata-rata tekanan angin 20 knot atau 36 kilometer per jam menyebabkan terjadinya gelombang tinggi di wilayah utara maupun selatan pulau Flores.

Kepala Stasiun Meteorologi, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Maumere, Adi Laksmena menyebutkan, angin kencang akan menimbulkan gelombang yang tinggi sehingga nelayan yang menggunakan perahu di bawah 5 Gross Ton (GT) akan terpengaruh.

“Tinggi gelombang di laut Sawu atau pantai selatan antara 1 sampai 2 meter dan di laut utara atau laut Flores tiunggi gelombangnya 0,5 sampai 1 meter,” sebutnya di Maumere, Rabu (4/7/2018).

Adi Laksmena, kepala Stasiun Meteorologi, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Maumere. Foto : Ebed de Rosary

Angin kencang, jelas Adi, terjadi akibat dari perbedaan tekanan udara antara benua Asia dan Australia. Matahari saat ini posisinya berada di barat sehingga tekanan rendahnya ada di benua Asia dan membuat angin bertiup dari Australia ke Asia, makanya dinamakan angin tenggara.

“Anginnya kencang karena penyinaran matahari mengakibatkan tekanan udara menjadi rendah dan semakin panas penyinaran, tekanannya semakin rendah dan membuat angin bertiup semakin kencang,” bebernya.

Siklus matahari jelas Adi, akan bergerak menuju katulistiwa dan pada saat ini berada di lintang utara katulistiwa. Pada 23 September akan berada di atas garis katulistiwa dan memasuki musim pancaroba sehingga anginnya akan berkurang, sebab matahari mulai bergeser ke selatan.

Lihat juga...