Buffalo Boys, Angkat Kisah Kepahlawanan Zaman Penjajahan Belanda

Editor: Makmun Hidayat

Mike Wiluan - Foto Akhmad Sekhu

“Film ini mungkin jadi genre baru di Indonesia, yang memang kalau ibarat makanan bisa dibilang nasi goreng western,” simpulnya.

Mike membangun cerita dalam film ini dengan fakta tentang penjajahan, tapi dipadu dengan fiksi mengenai kisah sang koboy Jawa. “Plot cerita dan detail filmnya bisa menjadi kekuatan film ini,” ujarnya.

Film Buffalo Boys mengambil seting di dua lokasi, yaitu di Yogyakarta dan Batam. “Di Batam banyak studio yang digunakan untuk syuting film ini,” tegasnya.

Film ini sebenarnya panjang, kata Mike Wiluan, pada awalnya tiga jam, tapi kemudian dipotong jadi dua setengah jam, hingga akhirnya tinggal 102 menit. “Agar film ini pasarnya bisa lebih lebar tentu durasinya disesuaikan finalnya 102 menit,” pungkasnya.

Film yang antara lain dibintangi Yoshi Sudarso, Ario Bayu, Pevita Pearce ini berkisah tentang aksi kakak beradik Jammar dan Suwo, yang diperankan Ario Bayu dan Yoshi Sudarso.

Mereka bersama dengan Arana, pamannya (Tio Pakusadewo) untuk menuntut balas atas kematian ayahnya. Kemudian, saat pulang kampung ke Tanah Jawa, setelah besar di Amerika, mereka mendapatkan hal-hal mengejutkan.

Lihat juga...