Fisik Bangunan Ponpes Daarul Tauhid Memprihatinkan
Editor: Mahadeva WS
SOLOK – Pondok Pesantren Daarul Tauhid yang berada di Jorong Sawah Sudut, Kenagarian Salayo, Kabupaten Solok, Sumatera Barat, berdiri di antara kepadatan penduduk. Kehadirannya, menjadi tempat bagi anak-anak setempat belajar agama.
Di kawasan Sawah Sudut, pada umum penduduk berprofesi sebagai petani dan berdagang. Kesibukan di siang hari, menjadikan para orangtua tidak memiliki waktu banyak untuk mengajarkan agama kepada anak mereka. Mengajarkan dan memberikan pengetahuan agama merupakan kegiatan yang harus dilakukan oleh guru.
Tidak ada kata tidak bisa untuk menampung anak-anak menjadi santri di Ponpes tersebut. Kondisi fisik sekolah ataupun asrama yang bisa dikatakan masih belum layak, tidak menghalangi niat untuk memberikan pendidikan kepada para santri-santri tersebut. Bersama warga, pengurus Ponpes bergotong-royong memperdulikan kondisi Ponpes. Bersama masyarakat, sebuah rumah kosong disulap menjadi asrama bagi santri.
Kondisi kurang layak tersebut diakui Pimpinan Ponpes Daarul Tauhid, Ustadz Jursawal. Kendati demikian, setiap tahun ajaran baru, jumlah santri yang diterima selalu mengalami peningkatan. “Untuk jumlah lokal kini masih sangat terbatas. Hanya ada lima lokal. Padahal dengan jumlah santri yang ada mencapai angka seratus lebih. Seharusnya untuk menampung santri itu, kita membutuhkan sekitar sembilan lokal lagi,” katanya, Kamis (28/6/2018).
Kondisi keprihatinan di Ponpes tidak hanya dari fisik bangunannya saja. Sarana dan prasarana seperti Musala sebagai tempat beribadah juga masih belum layak. Musalla yang ada saat ini ukurannya tergolong kecil sehingga penggunaanya harus bergantian.