Tempat Pembuangan Kucing Itu Jadi Tujuan Wisata Favorit
Subandi mengaku bahwa ia belum memiliki data yang akurat mengenai kunjungan wisatawan ke Pulau Kucing.
“Kalau hari Sabtu dan Minggu serta hari libur, ada sekitar 200-an pengunjung perhari, tapi kalau saat tahun batu dan Lebaran bisa mencapai 2.000 orang,” katanya.
Sebagai daerah yang baru dimekarkan, Kabupaten Kepulauan Sula dan potensi wisata yang ada di daerah itu memang belum banyak dikenal, bahkan di dalam negeri sendiri.
“Kendala yang kami miliki tentu saja infrastruktur seperti bandara yang belum memadai, selain akomodasi dan sumber daya manusia,” kata Bupati Kepulauan Sula Hendrata Thes.
“Saya tanpa jemu berusaha merangkul seluruh elemen masyarakat untuk duduk bersama mencari jalan dan solusi dalam mengembangkan industri pariwisata,” katanya menambahkan.
Para pemuda yang bergabung dalam Bumdes tersebut tampak terus berupaya untuk mengembangkan atraksi wisata yang ada di Pulau Kucing, seperti yang terlihat saat kunjungan Bupati Hendrata, menjelang dimulainya Festival Maksaira.
Selain dibangun beberapa gazebo yang dihubungkan oleh jembatan kayu berbentuk hati, juga disediakan wahana perahu bebek untuk anak-anak.
Di puncak bukit setinggi 25 meter, sekelompok anak-anak muda terlihat sedang membangun pelataran dari kayu dan berbentuk kapal yang langsung menghadap laut lepas.
Dari atas bukit, terlihat pemandangan yang menyejukkan mata, berupa bentangan laut biru berhiaskan kapal nelayan serta pulau pulau kecil dengan latar belakang Pulau Mangoli.
Suasana tersebut mengingatkan kepada Pulau Titop, salah satu dari gugusan pulau kecil yang berserakan di daerah wisata Halong Bay, Vietnam.