RI-China Teken MoU Jalur Sutera 23,3 Miliar Dolar

Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan. -Dok: CDN

Peluang itu perlu digapai demi mencapai hasil akhir berupa peningkatan investasi di Indonesia yang diyakini akan memacu naiknya jumlah lapangan kerja, peningkatan produk domestik bruto (PDB) dan pertumbuhan ekonomi.

“PDB pasti meningkat, pendidikan pasti tambah, pertumbuhan tambah. Karena seperti Morowali sekarang pertumbuhan ekonominya 60 persen. Sekarang mau bikin lagi di Halmahera Utara, itu produksi baterai lithium, jadi tidak semua tertumpu di Jakarta,” terangnya.

Lebih lanjut, Luhut menyebut akan mendorong kerja sama di empat koridor ekonomi di Indonesia dengan nilai investasi mencapai total 51,930 miliar dolar AS. Koridor pertama adalah pembangunan infrastruktur diantaranya di Kuala Namu Aerocity dan kawasan industri di Sumatera Utara.

Kedua, pembangunan pembangkit listrik tenaga air dan kawasan industri KIPI Tanah Kuning di Kalimantan Utara. Ketiga, pembangunan Bandar Udara Internasional Lembeh, kawasan wisata Likupang dan kawasan industri Bitung di Sulawesi Utara. Dan terakhir, pembangunan techno park dan jalan tol di Bali.

Wakil Menteri Perdagangan China Gao Yan dalam pertemuan bilateral dengan mantan Menko Polhukam itu menanggapi empat koridor potensi kerja sama dengan Indonesia. “Kami akan bekerja sama dengan kementerian terkait untuk melaksanakan kesepakatan antara pimpinan kedua negara,” ujar Gao.

Gagasan utama dalam kerangka inisiatif Jalur Sutera dan Jalur Maritim Abad ke-21 atau Belt and Road antara lain investasi dalam bidang infrastruktur, konstruksi, pembangunan rel kereta api, jalan tol, produk otomotif, real estate, pembangkit tenaga listrik, besi dan baja.

Lihat juga...