Ratusan Penari Meriahkan Peringatan Hari Tari Sedunia

Editor: Satmoko

MALANG – Dalam rangka peringatan Hari Tari Sedunia kali ini, kota Malang juga turut merayakan dengan menghadirkan 800 penari dari berbagai jenis genre tari, untuk menghibur masyarakat Malang terutama mereka yang hadir di pelataran depan Malang Town Square (Matos).

Ratusan penari ini menari secara bergantian mulai pukul 10 pagi hingga 10 malam di tiga panggung yang telah disiapkan.

“Hari ini kota Malang bersama-sama dengan tiga kota lainnya yakni Jogja, Solo, dan Padang Panjang Sumatera, turut berpartisipasi merayakan Hari Tari Sedunia yang jatuh pada hari Minggu 29 April,” jelas penggagas acara, Dwi Cahyono, kepada Cendana News, Sabtu (28/4/2018). Meski begitu, hari ini dan besok seluruh dunia akan menari, imbuhnya.

Lebih lanjut Dwi menuturkan, menari artinya bukan hanya sekedar melakukan gerakan yang lemah gemulai. Tetapi menari lebih banyak diartikan sebagai intangible heritage, sebuah karya seni yang bisa memperkaya budaya.

Penggagas Acara, Dwi Cahyono. Foto: Agus Nurchaliq

“Jadi kita tidak hanya ingin melestarikan tangible berupa gedung bersejarah saja, tetapi kita juga sadar bahwa intangible heritage seperti karya sastra, bahasa dan tari, juga harus dilestarikan sebagai salah satu kekayaan bangsa,” ungkapnya.

Menurutnya, inti dari peringatan hari tari dunia adalah seluruh gerak. Jadi bukan hanya tari tradisional, tetapi semua gerak, mulai dari kontemporer, modern, tradisi. Semua gerak yang memiliki olah tubuh semua ditampilkan di sini.

“Jadi kami tidak membatasi genre dan usia dalam acara ini. Mulai dari anak kecil hingga lansia semua bisa merayakan bersama-sama,” ungkapnya. Sedangkan para penari kebanyakan berasal dari Malang raya dan juga beberapa daerah di Jawa Timur dengan total ada sekitar 800 orang penari.

Lihat juga...