Myanmar Dinilai Tidak Siap Dengan Kepulangan Pengungsi Rohingya

Ilustrasi Peta Bangladesh /Foto: Dokumentasi CDN

“Saya menyaksikan daerah tempat desa dibakar dan digusur. Saya tidak melihat atau mendengar ada persiapan bagi orang untuk pergi ke tempat asal mereka,” kata Mueller.

Sebelumnya, pemerintah Myanmar berjanji melakukan yang terbaik untuk memastikan pemulangan berdasarkan atas perjanjian yang ditandatangani dengan Bangladesh pada November tahun lalu. Proses pemulangan disebut-sebut akan berjalan adil, bermartabat dan aman.

Myanmar telah memastikan beberapa ratus pengungsi Rohingya dapat kembali. “Kelompok itu akan menjadi gelombang pertama pengungsi dan dapat kembali ke Myanmar ketika mereka nyaman,” kata seorang pejabat Myanmar bulan lalu.

Myanmar menyatakan pasukannya terlibat secara sah dalam melawan “teroris” Rohingya. Pejabat Bangladesh sebelumnya menyatakan meragukan kemauan Myanmar mengambil kembali pengungsi Rohingya. Myanmar dan Bangladesh pada Januari sepakat menyelesaikan pemulangan sukarela pengungsi dalam dua tahun.

Myanmar membangun dua pusat penerimaan dan yang dikatakannya kampung sementara di dekat perbatasan di Rakhine untuk menerima kedatangan pertama. “Kami sekarang di perbatasan siap menerima, jika pihak Bangladesh membawa mereka ke pihak kami,” kata Menteri Kerjasama Antar bangsa Myanmar Kyaw Tin, pada Januari lalu.

Di Myanmar yang sebagian besar penduduknya beragama Buddha, banyak yang menganggap Rohingya sebagai pendatang gelap dari Bangladesh. PBB menggambarkan serangan balasan Myanmar sebagai pembersihan suku, yang ditolak Myanmar. (Ant)

Lihat juga...