Menengok Armida, Tempat Berhenti Saat Prosesi Jumat Agung
Editor: Satmoko
LARANTUKA – Konga merupakan nama sebuah desa di kecamatan Titehena kabupaten Flores Timur yang selain terkenal karena jadi sentra produksi beras juga merupakan salah satu daerah yang pernah disinggahi bangsa Portugis dan menyisakan berbagai ritual agama selama masa Paskah.
Ritual prosesi Jumat Agung yang kerap dilaksanakan di Konga, Larantuka dan Wure kerap ramai disambangi peziarah. Semua mata umat Katolik tertuju ke tiga tempat ini yang rutin menggelar ritual saat Semana Santa atau Hari Bae.
Saat prosesi Jumat Agung, perarakan akan menyinggahi Armida atau kerap disebut Remida. Armida kerap jadi tempat persinggahan penting dan pusat perayaan saat prosesi Paskah dilaksanakan dimana di tempat ini dilantunkan lagu, pembacaan kitab suci dan Ovos atau Lagu Ratapan Veronika.
“Pembangunan Armida di Konga menjadi tanggung jawab suku yang sejak dahulu ditunjuk menjadi pengelola Armida bersama Mardomu dibantu umat. Armida di Konga berbeda dengan bangunan Armida di Larantuka,” sebut salah seorang sejarahwan, Benediktus Pedo Ena da Cunha, Minggu (8/4/2018).

Armida di Larantuka lanjut Pedo sapaannya, menganut sistem bongkar pasang dan berkerangka besi sehingga usai prosesi rangka Armida dibongkar dan disimpan untuk dipergunakan tahun berikutnya. Armida di Konga dibuat dari kayu atau bambu dan tetap beratapkan daun kelapa. Selesai prosesi dibongkar dan tidak dipakai lagi bahannya.