LAMPUNG – Hari Raya Nyepi 1940 Saka dan Saraswati yang dirayakan oleh umat Hindu di wilayah Kecamatan Ketapang Kabupaten Lampung Selatan dilakukan dengan melakukan kegiatan silaturahmi ke anggota keluarga dan warga pemeluk agama Hindu.
Hari Raya Nyepi yang bertepatan dengan piodalan Saraswati dilanjutkan dengan prosesi Banyu Pinaruh. I Made Ardana, kepala desa Tri Dharma Yoga menyebut, banyu pinaruh merupakan upacara yadnya yang dilakukan setelah hari raya Saraswati yang bertujuan untuk pembersihan dan kesucian diri.
Lokasi banyu pinaruh untuk sarana pembersihan diri dilakukan oleh umat Hindu di wilayah desa Tri Dharma Yoga di pantai Onaria. Kegiatan banyu pinaruh diakui I Made Ardana dimaksudkan untuk menyucikan pikiran dengan menggunakan air ilmu pengetahuan. Pelaksanaan banyu pinaruh dilakukan dengan datang ke pantai dan pemandian sebagai simbol membersihkan kekotoran dalam diri.
“Setelah melakukan pembersihan diri di pantai umat Hindu kembali ke rumah untuk berdoa di pura keluarga atau sanggah selanjutnya melakukan kegiatan silaturahmi dengan keluarga terdekat dan kerabat atau merayakan lebaran hari raya Nyepi,” terang I Made Ardana, kepala desa Tri Dharma Yoga kecamatan Ketapang saat dikonfirmasi Cendana News, Minggu (18/3/2018).
Menurut Amron (50) salah satu warga desa Legundi yang menyewakan ban dalam sebagai pelampung lokasi tempat wisata pantai Onaria tidak seramai saat hari raya Nyepi. Ia bahkan menyebut pada hari biasa dan libur Minggu biasa pantai tersebut hanya dikunjungi puluhan orang sehingga tidak ada pedagang yang berjualan dan menyewakan ban sebagai pelampung.