Kondisi Ketenagakerjaan Lebih Baik, Dolar AS Melemah
NEW YORK – Kurs dolar AS melemah terhadap mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Senin (12/3/2018) waktu setempat atau Selasa (13/3/2018) pagi WIB. Pelemahan diyakini akibat dari upaya para investor untuk mempertimbangkan kondisi data ketenagakerjaan terbaru di negara tersebut.
Total lapangan pekerjaan non-pertanian AS meningkat menjadi 313.000 pekerjaan pada Februari. Sementara untuk tingkat pengangguran tidak mengalami perubahan tetap sebesar 4,1 persen seperti yang diungkapkan Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan pada Jumat (9/3/2018).
Angka tersebut lebih baik dari perkiraan para ekonom menyikapi kenaikan 200.000 pekerjaan. Pada Februari, rata-rata penghasilan per jam untuk semua karyawan swasta non-pertanian meningkat sebesar empat sen menjadi 26,75 dolar AS. Sepanjang tahun, rata-rata penghasilan per jam meningkat 68 sen atau 2,6 persen, lebih rendah dari ekspektasi pasar.
Para analis mengatakan pertumbuhan gaji yang lemah mengurangi ekspektasi pasar terhadap Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga acuannya lebih dari tiga kali pada tahun ini. Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,22 persen menjadi 89,899 pada akhir perdagangan.
Pada akhir perdagangan New York, euro meningkat menjadi 1,2336 dolar AS dari sesi sebelumnya yang sebesar 1,2313 dolar AS. Sementara pound Inggris naik menjadi 1,3906 dolar AS dari sebelumnya yang hanya 1,3848 dolar AS. Dolar Australia naik menjadi 0,7877 dolar AS dari 0,7847 dolar AS.
Dolar AS dibeli 106,37 yen Jepang, lebih rendah dari sesi sebelumnya yang hanya senilai 106,79 yen Jepang. Dolar AS juga turun menjadi 0,9466 franc Swiss dari sesi sebelumnya senilai 0,9510 franc Swiss, dan melemah menjadi 1,2828 dolar Kanada dari sesi sebelumnya senilai 1,2833 dolar Kanada. (Ant)