Haryono Suyono: Almarhum Probosutedjo Dicintai Rakyat Kecil
Editor: Irvan Syafari
Pada saat Pak Harto telah meninggal dunia, ketika hari Raya Idul Fitri, Pak Probo berada di Cendana berdiri bersama-sama untuk ikut serta membalas salam sahabat-sahabat Pak Harto yang ribuan berdatangan. Mereka berdatangan mulai dari pagi setelah Salat Id.
“Beberapa kali Lebaran setelah Pak Harto meninggal, Pak Probo menjadi orang tua di Cendana, sehingga saya dan yang lainnya merasakan kehadiran Pak Probo itu seperti merasakan bahwa Pak Harto masih hidup, karena saudaranya (Pak Probo) masih ada di sana di samping putra putrinya secara lengkap,” kenang Haryono.
Tidak hanya dirinya yang menaruh hormat kepada Pak Probo, hampir seluruh sahabat Pak Harto juga menaruh hormat kepada Pak Probo, karena walaupun Pak Probo saudara dari Presiden namun tidak memiliki sifat sombong tetapi tetap dekat dengan masyarakat miskin.
“Hubungannya dengan Taman Siswa pun berjalan dengan bagus, walaupun banyak membantu, beliau tidak ada keinginan untuk menjadi Ketua Dewan Pembina. Beliau justru memberikan kedudukan itu kepada orang lain. Beliau lebih banyak di belakang layar dalam hal urusan bantu membantu khususnya yang berkaitan dengan kegiatan sosial,” ungkapnya.
Dikakatakan Haryono, Pak Probo merupakan contoh bahwa walaupun beliau orang dekat dengan Presiden, namun kedekatannya tidak disalahgunakan, tidak tergila-gila akan kekuasaan maupun jabatan.
“Beliau selalu menganggap dirinya adalah orang biasa,” pungkasnya.