Gubernur NTB: Bencana Banjir Dompu Dapat Dijadikan Pelajaran

Redaktur: ME. Bijo Dirajo

Gubernur NTB, Zainul Majdi - Foto: Turmuzi

MATARAM — Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Zainul Majdi meminta supaya bencana banjir yang terjadi berulangkali di Kabupaten Dompu dijadikan sebagai pelajaran bagi masyarakat dalam menjaga dan memelihara kelestarian alam, terutama kawasan hutan.

“Bencana banjir yang terjadi sampai berulangkali di Kabupaten Dompu, harus bisa dijadikan sebagai pelajaran, bahwa aksi pembalakan liar hanya akan menimbulkan bencana seperti banjir termasuk bencana tanah longsor,” kata Majdi di Mataram, Rabu (14/3/2018).

Pembalakan liar kawasan hutan juga mengakibatkan bencana kekeringan saat musim hujan, yang berakibat masyarakat mengalami kesusahan dan krisis air bersih, karena sumber mata air menjadi kering.

Sebelumnya, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) NTB, Madani Mukarom mengungkapkan, bencana banjir yang terjadi di Bima dan Dompu beberapa waktu lalu terindikasi kuat sebagai dampak perambahan hutan yang dilakukan beberapa tahun terakhir, saat pengelolaan sektor kehutanan berada di bawah kabupaten kota cukup marak terjadi.

‘’Bencana banjirnya terjadi akibat perambahan dan pembalakan liar, ketika pengelolaan kawasan hutan masih di bawah kabupaten banyak pembukaan perambahan hutan,” jelas Madani.

Berdasarkan data Dinas LHK NTB, lahan hutan yang dirambah masyarakat hingga 2017 lalu seluas 101.324 hektare. Dengan rincian, jumlah perambahan hutan sejak 2014 hingga 2016 seluas 94.914 hektare dan tahun 2017 seluas 6.410 hektare. Tersebar di 11 Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) yang ada di NTB.

Beberapa KPH tersebut antara lain, KPH Rinjani Barat 18.640 hektare, KPH Rinjani Timur 2.300 hektare, KPH Sejorong 525 hektare, KPH Orong Telu Brang Beh 11.420 hektare.

Lihat juga...