Pesawat Tempur Turki Kembali Serang Milisi Kurdi

ilustrasi pesawat tempur – Foto : Dokumentasi CDN

ISTANBUL – Pesawat tempur Turki kembali melanjutkan serangan terhadap milisi YPG Kurdi di Afrin, Suriah, pada Jumat (9/2/2018). Setelah sempat jeda lima hari menyusul penembakan pesawat tempur Rusia di tempat lain di Suriah.

Sebelumnya, Turki telah menghentikan serangan udara saat Rusia sedang membenahi sistem pertahanan udaranya karena salah satu pesawat tempur-nya ditembak jatuh gerilyawan di Provinsi Idlib pada 3 Februari lalu. Pesawat tempur Turki menyerang setidaknya enam sasaran serangan udara yang dimulai tengah malam. Tidak ada informasi mengenai korban jiwa atau kerusakan.

Turki meluncurkan serangan udara dan darat di Afrin pada 20 Januari yang menargetkan gerilyawan Kurdi YPG, yang dilihatnya sebagai sayap teroris Partai Pekerja Kurdistan yang dilarang (PKK) yang telah melakukan pemberontakan selama tiga dekade di tanah Turki.

Pemerintah Suriah sebelumnya menggambarkan serangan Turki di wilayah Afrin di Suriah sebagai agresi ilegal dan mengatakan pihaknya akan menanggapi serangan itu dengan tindakan setimpal. “Operasi militer Turki di Suriah utara adalah agresi yang mencolok. Keberadaan pasukan asing tanpa izin merupakan ‘pendudukan dan akan ditindak dengan semestinya,” kata kementerian luar negeri Suriah dalam pernyataan yang disebarkan melalui media pemerintah setempat.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Ahad (28/1/2018) berikrar akan membersihkan wilayah perbatasannya dengan Suriah dari pelaku teror. Dimana tindakan tersebut dapat meningkatkan risiko bentrokan antara tentara Turki dan Amerika Serikat di negara yang dicabik perang itu.

Wakil Perdana Menteri Turki dan Juru Bicara Pemerintah Bekir Bozdag pada Senin (5/2/2018) yang merupakan hari kesepuluh penyerbuan Turki mengatakan, tentara Amerika Serikat akan dijadikan sasaran jika berbaur dengan gerilyawan Kurdi. Sebelumnya Turki juga mengatakan, bahwa kedua negara itu harus memperbaiki kepercayaan yang rusak, menyusul serangkaian perselisihan, terutama mengenai perang Suriah.

Lihat juga...