Pertahankan Mangrove, Masyarakat Pesisir Peroleh Manfaat Ekonomi dan Ekologis
Editor: Satmoko
LAMPUNG – Keberadaan tanaman mangrove yang berada di sepanjang pesisir timur Lampung memiliki beragam manfaat salah satunya dirasakan warga Dusun Muara Piluk Bakauheni.
Keberadaan tanaman mangrove di wilayah Bakauheni bahkan membentang hingga puluhan kilometer dari Dusun Sukarame, Dusun Pegantungan, Dusun Way Baka, Dusun Way Baru. Meski sebagian lahan dikuasai perusahaan sektor pertambakan keberadaan mangrove masih dipertahankan di sepanjang sepadan pantai.
Budiman (40) salah satu nelayan menyebut, di sela-sela pekerjaan rutin sebagai nelayan dirinya menjadi penyedia jasa ojek perahu. Keberadaan tanaman bakau yang sebagian membentang membentuk kawasan hutan mangrove diakuinya memiliki manfaat besar. Akar-akar nafas yang memperkuat tanah di tepi pantai dimanfaatkan sebagai tempat tambatan perahu dan jembatan penghubung dengan daratan.
“Areal lahan mangrove yang masih bertahan memang sudah dimiliki oleh perorangan namun harapan kami pohon mangrove jenis ketapang, api-api dan pulut-pulut masih dipertahankan,” terang Budiman, salah satu nelayan sekaligus penyedia ojek perahu di Dusun Muara Piluk Desa Bakauheni, saat ditemui Cendana News, Rabu (14/2/2018).
Upaya mempertahankan mangrove selama puluhan tahun tersebut, diakui Budiman sekaligus memberi manfaat ekologis bagi warga. Pada saat badai siklon tropis dahlia menerjang kawasan pesisir pantai Lampung Selatan, Budiman menyebut, keberadaan mangrove di kawasan tersebut ikut berperan. Selain menahan abrasi pantai dari gelombang dan angin, rumah warga juga aman dari puting beliung.