Kolombia Terapkan Pemeriksaan Elektronik di Perbatasan Venezuela
BOGOTA – Kolombia akan memasang peralatan pemeriksa elektronik di pintu pengawas perbatasan dengan Venezuela. Hal tersebut untuk membantu memastikan keabsahan paspor dan visa pendatang yang melalui pintu tersebut.
Dengan alat pemindai elektronik tersebut, diharapkan proses pengawasan terhadap ribuan orang pendatang yang pergi dari kemelut ekonomi dan sosial di Venezuela dapat berlangsung lebih baik. “Mesin pemindai akan ditempatkan di tujuh penyeberangan perbatasan di antara kedua negara itu,” kata Direktur Migrasi Kolombia Christian Kruger, Jumat (23/2/2018).
Kedatangan perantau Venezuela secara sah setiap hari ke Kolombia berkurang 30 persen dalam dua pekan belakangan. Kondisi tersebut terjadi seusai dilakukannya pengawasan secara ketat oleh Pemerintah Kolombia. Hingga akhir tahun lalu, lebih dari setengah juta warga Venezuela datang dan tinggal di Kolombia.
Mereka pergi meninggalkan Venezuela di tengah inflasi tidak terkendali dan kekurangan gizi yang berlangsung di negaranya. Lebih dari 60 persen dari warga Venezuela itu mengatakan bahwa selama tiga bulan sebelumnya mereka bangun tidur dalam keadaan lapar karena tidak punya uang cukup untuk membeli makanan.
“Warga Kolombia dan Venezuela yang ingin memasuki atau keluar dari negara kami akan diminta menyerahkan dokumen perjalanan dan sistem teknologi akan menentukan apakah mengizinkan atau menolak langkah berikutnya. Yang kami inginkan dengan pintu-pintu ini adalah terus meningkatkan proses pengawasan imigrasi,” kata Kruger.
Pada dua pekan lalu, Presiden Kolombia Juan Manuel Santos mengumumkan sejumlah langkah untuk menangani migrasi. Diantaranya pengetatan migrasi di perbatasan sepanjang 2.219 kilometer, menangguhkan untuk sementara pengeluaran kartu masuk harian bagi para warga Venezuela serta mengerahkan 3.000 petugas keamanan baru.