Haqi Ungkap Proses Kreatif Skenario Film ‘Meet Me After Sunset’

Editor: Irvan Syafari

Haqi Achmad, penulis skenario film ‘Meet Me After Sunset’ /Foto: Akhmad Sekhu.

JAKARTA — Menulis skenario sebuah film tentu punya tantangan masing-masing. Demikian yang dialami Haqi Achmad, penulis skenario film spesialis drama remaja. Meski sudah pengalaman menulis sekitar 15 skenario film, tapi Haqi merasa tertantang menulis skenario film ‘Meet Me After Sunset’ yang beda dengan film-film sebelumnya.

Dalam film produksi MNC Pictures ini dialog-dialognya puitis, mendayu-dayu, yang menurut Haqi itu bukan dirinya. Untuk itu ia perlu dibantu, apalagi ada filosofinya ada bulan, bintang dan matahari.Sehingga ia memang butuh sentuhan perempuan, jadi Fatmaningsih Bustamar ikut menulis skenario film ini.

“Awalnya Miftha Syafrian Yahyapunya cerita dan kemudian menawarkan saya untuk menulis skenarionya, “ kata Haqi Achmad, penulis skenario film ‘Meet Me After Sunset’, kepada Cendana News, saat press screening film ‘Meet Me After Sunset’ di CGV Grand Indonesia, Jakarta, Jumat (9/2/2018)/

Lebih lanjut, Haqi menerangan ia dan Miftha sudah pernah kerja bareng dalam pembuatan serial di sebuah stasiun TV swasta.

“Saya baca ceritanya unik, ada yang baru dibanding cerita-cerita yang pernah saya bikin. Saya diminta menulis sinopsis yang pertama disetor ke mereka direvisi dan pada sinopsis draf kedua disetujui,” ungkapnya bangga.

Menurut Haqi, ia menulis skenario film ‘Meet Me After Sunset’ dengan riset dulu ke Rumah Sakit Dharmais untuk suatu penyakit langka diderita tokohnya.

“Saya awam mengenai penyakit itu. Saya juga diminta untuk menonton film Jepang yang cerita di dalamnya mengenai penyakit itu sebagai referensinya. “ bebernya.

Haqi mengaku membuat skenario yang tentu tidak seperti itu. “Pesan Miftha tonton film dulu, terus kita riset, bikin sinopsis dan kemudian baru skenarionya,” ujarnya.

Lihat juga...