DENPASAR – Bank Indonesia mengembangkan lahan percontohan untuk komoditas bawang putih di Desa Wanagiri, Kabupaten Buleleng, Bali, untuk memberdayakan petani setempat sehingga diharapkan dapat menjaga stabilitas harga.
“Dengan pengembangan ini juga diharapkan mengurangi impor sehingga beban devisa tidak tertekan,” kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Causa Iman Karana di Denpasar, Kamis.
Selama ini, lanjut dia, sebagian besar kebutuhan bawang putih untuk kebutuhan dalam negeri masih dipasok dari pasar impor.
Untuk itu, bank sentral tersebut berinisiatif membangun pemberdayaan pertanian bawang butih melalui sistem “cluster” atau dilakukan oleh kelompok tani.
Nantinya, lanjut dia, BI akan memberikan bantuan sosial berupa pemberian alat, pembinaan dan pendampingan kepada petani yang berminat mengembangkan komoditas tersebut.
Sementara itu Kepala Divisi Advisory Pengembangan Ekonomi BI Bali Azka Subhan Aminurridho menambahkan rencananya bank sentral itu akan membangun lahan percontohan atau “demonstration plot” (demplot) seluas dua hektare sebagai tahap awal.
Pihaknya juga mengapresiasi sambutan para petani setempat yang antusias ingin mengembalikan kejayaan Bali untuk mandiri memproduksi bawang putih secara optimal.
Untuk bibit, lanjut dia, rencananya akan didatangkan dari Sembalun, Lombok Timur untuk ditanam di Desa Wanagiri yang sesuai dengan letak geografis wilayah berada di dataran tinggi.
Azak mengatakan bibit bawang putih untuk satu hektare lahan diperkirakan menelan anggaran sekitar Rp52 juta.
Saat ini pihaknya tengah memantapkan tahapan sosialisasi kepada kelompok tani termasuk mengecek unsur hara tanah dan teknis lainnya yang dilakukan secara bertahap yang ditargetkan mulai dilakukan akhir Februari hingga Maret 2018.