Prevalensi Pemakaian Kontrasepsi di Balikpapan 65,67 Persen
BALIKPAPAN — Angka Prevalensi Pemakaian Kontrasepsi (Contraception Prevalence Rate/CPR) kota Balikpapan hingga November 2017 mencapai 65,67 persen. Angka itu mengalami kenaikan tidak signifikan dari tahun sebelumnya, 2016 yang mencapai 65,50 persen.
Ukuran yang digunakan untuk mengevaluasi keberhasilan program keluarga Berencana (KB) adalah angka prevalensi pemakaian kontrasepsi (CPR). Juga dilihat dari unmet need KB yang merupakan kebutuhan Pasangan Usia Subur (PUS) untuk ber-KB, tetapi kebutuhan tersebut (tidak ingin anak lagi atau ingin menjarangkan kehamilan berikutnya) tidak terpenuhi dan tidak memakai alat kontrasepsi.
“Bila unmet need semakin tinggi, kinerja kita buruk. Kita tahun 2017 mencapai 15,83 persen dan ini termasuk tinggi. Sedangkan semakin tinggi CPR, maka kinerja kita baik,” jelas Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) kota Balikpapan, Sri Wahyuningsih, saat ditemui, Jumat (19/1/2018).
Menurutnya, angka prevalensi pemakaian kontrasepsi di kota madinatul iman hingga November 2017 mencapai 65,67 persen. Angka itu mengalami kenaikan meskipun tidak signifikan, bila dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
“CPR ini meningkat meskipun tidak signifikan hanya naik sekitar 0,17 persen dan itu relatif. Sebenarnya garapan kita itu unmet need, bagaimana pasangan usia subur untuk menggunakan KB,” terangnya.
Perempuan yang disapa Yuyun ini membeberkan, bahwa kendala yang ditemui adalah orang yang sudah ber-KB kemudian tak lagi ber-KB. Meski itu menjadi kendala, namun di 2017 kemarin bisa diturunkan dari 2015 sebesar 18,10 persen menurun menjadi 16,05 persen (DO).