Laporan Kerusakan Akibat Bencana di Sikka Meningkat
MAUMERE – Bencana akibat dari angin kencang dan hujan terus menimbulkan kerusakan di Kabupaten Sikka. Laporan yang diterima Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sikka, terjadi peningkatan kerusakan khususnya pada kejadian antara Jumat (26/1/2018) hingga Senin (29/1/2018).

“Sudah banyak kerusakan yang terjadi dan memang sejak empat hari ini kerusakan mulai meningkat. Beberapa desa dan kelurahan sudah mulai melaporkan kejadian bencana di wilayahnya,” sebut kepala BPBD Kabupaten Sikka Muhammad Daeng Bakir Senin (29/1/2018).
Dari laporan yang masuk, akibat hujan deras telah terjadi longsor di desa Parabubu, Gera dan Wolodesa di kecamatan Mego. Longsor mengakibatkan akses jalan satu-satunya ke wilayah tersebut terputus total karena adanya material yang menutupi badan jalan.
“Di sepanjang pantai utara Sikka juga terjadi abrasi dan dari desa Waipare hingga Nangahaale di wilayah timur kabupaten Sikka sejauh sekitar 35 kilometer. Abrasi terjadi di sepanjang pantai dan air menggenangi rumah warga yang bermukim di pesisir pantai, “ tambahnya.
Laporan lain menyebut, di dusun Kabal desa Wailamun kecamatan Talibura, ada 12 rumah terendam termasuk sebuah masjid. Air laut merendam kawasan tersebut akibat gelombang kencang dan juga banjir dari pegunungan.
Kemudian di desa Wolorega akibat angin kencang dilaporkan 12 rumah atapnya rusak diterbangkan angin. “Selain itu juga sebuah rumah panggung di kampung Wuring rubuh dihantam gelombang, sementara beberapa rumah warga di kelurahan Wolomarang kota Maumere juga terendam banjir,” ungkapnya lebih lanjut.