Harga Melambung, Ini Strategi Warga Penengahan Penuhi Stok Beras

LAMPUNG – Harga kebutuhan pokok jenis beras yang masih bertengger di angka Rp11.000 untuk beras kualitas asalan, seharga Rp12.000 untuk beras medium kemasan dan seharga Rp10.000 untuk beras kualitas curah asalan dengan kondisi beras dari stok gabah lama, membuat sejumlah masyarakat mengeluh.

Berbagai faktor kenaikan harga beras disebut oleh Hasan (50) salah satu pedagang beras di pasar Ketapang Lampung Selatan lebih disebabkan karena pasokan yang terhambat akibat petani mengalami kemunduran waktu tanam serta sejumlah penggilingan padi yang memenuhi kebutuhan masyarakat dari padi titipan.

Hasan mengungkapkan, permintaan masyarakat akan beras disebutnya masih dominan pada beras kualitas medium dengan kemasan yang dibanderol dengan harga Rp12.000 per kilogram berukuran 15 kilogram atau dijual seharga Rp180.000 per kemasan serta 12.000 berukuran 25 kilogram seharga Rp300.000.

Jenis beras yang dijual disebutnya berasal dari varietas beras Ciherang, Muncul dan IR 64 dengan jumlah stok di toko miliknya berjumlah lebih dari 4 ton.

“Stok masih banyak tapi daya beli masyarakat menurun akibat harga beras yang lebih tinggi dari sebelumnya. Jumlah per hari saya biasanya bisa menjual sekitar dua kuintal untuk berbagai jenis. Namun kini menjual satu kuintal cukup berat,” terang Hasan, salah satu pedagang beras di pasar tradisional Ketapang Kabupaten Lampung Selatan, saat ditemui Cendana News, Senin (15/1/2018).

Sumani, pemilik penggilingan padi di Desa Pasuruan Kecamatan Penengahan Lampung Selatan [Foto: Henk Widi]
Hasan mengakui, selain menjual beras dengan tetap membuka toko, dirinya juga berkeliling menjual beras ke sejumlah pasar tradisional di antaranya Belambangan, Sukaraja, Bakauheni dengan persediaan sekali menjual sebanyak 1 ton dan kerap terjual pada hari biasa berkisar 5 kuintal. Meski pada saat harga beras melambung permintaan beras menurun.

Lihat juga...