Dilan 1990, Masa Indah di Sekolah Era 1990-an

JAKARTA – MASA yang paling indah adalah masa-masa di sekolah. Masa mulai mengenal cinta yang kata orang cinta monyet. Cinta anak ingusan yang begitu gampang larut dalam rayuan-rayuan gombal. Saat usia remaja dengan darah muda yang menggelegak.

Dilan mewakili sosok remaja usia belasan dengan karakter khas memakai jaket jeans, baju seragam sekolah yang tidak dimasukkan ke dalam celana, dan mengendarai motor klasik. Cintanya pada Milea menjadikan dirinya mengalami banyak kejadian di luar kebiasaan.

Ia menjadi cemburuan dan menghabiskan banyak waktu menelepon Milea, hingga ia menuruti saran Milea untuk absen sebagai Panglima Tempur di gank motor dalam sebuah aksi tawuran.

Kisah tepatnya dimulai dari narasi Milea (Vanesha Prescilla) yang menceritakan tahun 1990, saat ia pindah dari Jakarta ke Bandung. Sosoknya cantik menawan langsung menjadi primadona sekolah. Ia bertemu dengan Dilan (Iqbal Ramadhan) yang tingkahnya aneh mendekatinya dengan ramalan-ramalan bertemu di kantin, dan suatu saat nanti Milea diharapkan akan membonceng motor klasiknya.

Begitu sampai kelas, Milea langsung mendapat surat dari Dilan yang mengatakan bahwa ramalan yang pertama bertemu di kantin diralat tidak jadi. Surat memang menjadi media komunikasi remaja tahun 1990-an. Saat itu memang belum ada hp jadi tidak ada SMS, apalagi WhatsApps. Juga belum ada medsos. Tahun 1990-an memang hubungan cinta lewat surat dan komukasinya bisa antara telpon rumah dan telpon umum pinggir jalan yang memakai koin.

Perkenalan dengan Dilan yang tidak biasa kemudian membawa Milea mulai mengenal keunikan Dilan lebih jauh. Setiap saat Dilan mengirimi surat dengan berbagai gaya pengiriman yang unik. Bahkan Dilan sempat masuk ke dalam kelas Milea saat pelajaran sedang berlangsung, semua itu Dilan lakukan hanya untuk memberikan surat pada Milea. Hal itu tentu membuat ketua kelas cemburu yang diam-diam juga mencintainya.

Lihat juga...