Sistem Sosrobahu Digunakan Lagi

Dengan teknik tersebut, lanjutnya, lengan jalan layang diletakkan sejajar dengan jalan di bawahnya, dan kemudian diputar 90 derajat sehingga pembangunannya tidak mengganggu arus lalu lintas.

Teknologi penggunaan sistem Sosrobahu seperti itu pernah digunakan seperti dalam pembangunan jalan layang bypass atau Jalan Tol Wiyoto Wiyono pada 1988-1990, serta teknik serupa juga kemudian diaplikasikan dan digunakan di beberapa negara lainnya.

Dalam proyek Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Elevated atau tol layang Jakarta-Cikampek II itu bakal digunakan lebih dari 200 pierhead yang ditanam di tengah-tengah jalan tol tersebut, dan hampir seluruhnya dikerjakan dengan menggunakan metode Sosrobahu tersebut.

Proyek tersebut merupakan bentuk kerja sama operasi (KSO) antara PT Waskita Karya (Persero) Tbk bersama PT Acset Indonusa Tbk yang menandatangani kontrak dengan PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JJC), selaku anak perusahaan PT Jasa Marga (Persero) Tbk yang menjadi Badan Usaha Jalan Tol (BUJT).

Proyek Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Elevated diperoleh Waskita Karya bersama Acset Indonusa pada 2017 dengan nilai kontrak sebesar Rp13,53 triliun serta ditargetkan selesai dan sudah beroperasi pada tahun 2019 mendatang.

Sedangkan Waskita Karya memiliki porsi pengerjaan sebesar 51 persen dan mengerjakan pelaksanaan ruas dari Cikunir hingga Cikarang dengan panjang sekitar 19,7 kilometer. (Ant)

Lihat juga...