NUNUKAN — Dinas Perdagangan Kabupaten Nunukan, Kaliantan Utara yakin pasar tradisional terpadu Yamaker dapat dioperasikan pada 2018 sesuai target dari Kementerian Perdagangan RI.
Kepala Bidang Sarana dan Prasarana pada Dinas Perdagangan Kabupaten Nunukan, Andy Ariyanto di Nunukan, Kamis (19/10/2017) membenarkan, pasar tradisional yang dibangun di atas lahan bekas kebakaran di Kelurahan Nunukan Barat menggunakan dana APBN 2017.
Karena itu, Kementerian Perdagangan RI menargetkan pengerjaannya rampung secepatnya agar segera dimanfaatkan masyarakat di wilayah perbatasan RI-Malaysia di daerah itu.
Andy mengaku, pengerjaan pasar ini telah mencapai 63 persen sehingga ditargetkan Desember 2017 akan rampung maka pengoperasiannya dapat dilakukan 2018.
“Pengerjaan pasar tradisional ini harus rampung pada Desember (2017). Mau tidak mau harus dipatuhi sesuai yang ditargetkan Kementerian Perdagangan RI,” kata dia.
Pasar tradisional Yamaker ini memiliki 215 kios atau lapak dengan harapan mampu menampung pedagang yang menjadi korban kebakaran Pasar Lamijung dan Pasar Yamaker.
Sesuai hasil pendataan pedagang yang menjadi korban pada kedua pasar itu mencapai 123 orang. Namun sebagian diantaranya tidak berjualan lagi sehingga tidak mungkin diberikan kios pada pasar baru itu.
Pasar yang baru dibangun ini sebenarnya bertipe modern khusus untuk berjualan. Selama ini pasar yang terbakar baik Pasar Lamiijung, Pasar Yamaker dan Pasar Inhutani bukan hanya digunakan berjualan tetapi juga dijadikan tempat tinggal.
Luas lahan pembangunan Pasar Tradisional Terpadu Yamaker ini 56×36 meter dengan total anggaran sebesar Rp60 miliar.[Ant]