Warga Ketapang Manfaatkan Biogas Minimalisir Pencemaran Lingkungan Akibat Kotoran Ternak

Setelah digunakan sebagai bahan pembuatan biogas hasil kotoran yang sudah terfermentasi tersebut diakuinya sudah bisa digunakan sebagai bahan baku pupuk sehingga masih tetap bisa dipakai berkelanjutan.

“Kotoran yang sudah menurun kadar amoniak disimpan dalam bak penampungan khusus untuk dikeringkan dicampur dengan kompos dan abu sekam padi menjadi pupuk untuk tanaman sayuran,” kata Isman.

Selain sudah tidak menimbulkan aroma tidak sedap dari kotoran feses ternak sapi berikut air kencing pengelolaan kandang juga diakuinya bisa lebih mudah karena pembuatan kandang yang terintegrasi dengan saluran biogas membuat kandang lebih bersih melalui adanya saluran pembuangan. Kotoran sapi yang sudah terbuang dari saluran pembuangan digester dimanfaatkan untuk pupuk tanaman jagung miliknya.

Penggunaan instalasi biogas dengan tujuan menjaga kebersihan lingkungan dan tidak mengganggu kesehatan tersebut bahkan berdampak positif bagi penghematan pembelian gas elpiji ukuran 3 kilogram yang di pasaran saat dalam beberapa pekan sempat langka. Asmi, Sang Isteri menyebut gas elpiji ukuran 3 kilogram semula seharga Rp 22 ribu sudah merangkak menjadi Rp25 ribu beruntung fasilitas biogas bisa menekan penggunaan gas elpiji.

“Sebetulnya gas dari biogas kita gunakan sebagai pengganti gas elpiji tetapi pada saat tertentu perlu digunakan di kebun tabung gas elpiji ukuran tiga kilogram tetap dipakai,” beber Asmi.

Setelah digunakan selama satu tahun terakhir biogas yang dipergunakan untuk merebus air dan dipakai untuk mandi tersebut tetap dalam kondisi stabil. Penggunaan biogas diakuinya bisa menghemat pengeluaran untuk pembelian tabung gas elpiji dan lebih lebih diutamakan menjaga kebersihan lingkungan sekitar kandang dari kotoran ternak yang langsung masuk ke bak penampungan.

Lihat juga...