LAMONGAN – Produktivitas jagung di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur melampau target awal “road map” atau peta jalan yang dicanangkan oleh pemkab setempat dan kini sudah mencapai 8,1 ton, dari target 6,7 ton per hektare.
Bupati Lamongan, Fadeli, di Lamongan, Selasa mengapresiasi hasil positif produktivitas jagung tersebut dan berjanji akan terus mengawal penerapan pertanian modern untuk jagung agar bisa lebih ditingkatkan.
“Dari hasil evaluasi, meski penerapannya belum 100 persen, produktivitas di 12 kecamatan percontohan di Lamongan sudah mencapai 8,1 ton per hektare,” katanya.
Hasil tersebut, kata dia, karena adanya pengawalan penerapan konsep pertanian modern oleh Pemkab Lamongan.
“Karena itu kami memajukan acara Temu Wicara Kontak Tani hari ini dari jadwal sebelumnya Oktober 2017,” katanya saat membuka acara Temu Wicara Kontak Tani di Pendopo Lokatantra.
Fadeli juga mengapresiasi upaya keras banyak pihak sehingga target rata-rata produktivitas di 12 kecamatan percontohan bisa terlampaui.
“Kami memiliki keyakinan, jika road map ini benar-benar dikawal, maka diharapkan pada 2018 rata-rata produktivitas jagung di Lamongan bisa mencapai 10 ton per hektare,” katanya.
Sementara itu, Perwakilan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Malang, M Kholil Mahfud mengaku, peningkatan produktivitas karena adanya adopsi teknologi budi daya jagung yang modern, meski rata-rata baru diterapkan 57 persen oleh petani.
“Yang cukup menggembirakan, 70 persen petani sudah menggunakan pupuk organik. Karena itu akan dibuatkan road map untuk bisa memenuhi kebutuhan pupuk organik,” kata dia. (Ant)