Sarang Lebah Trigona Berkhasiat

BOGOR – Guru Besar Bidang Keamanan Pangan dan Gizi Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor, Ahmad Sulaeman, mengatakan budi daya lebah trigona sebagai penghasil madu dan propolis menerapkan konsep ekonomi ramah lingkungan yang membantu melestarikan hutan habitat lebah.

“Sekarang ini eranya ekonomi ramah lingkungan (green economic), budi daya lebah trigona menjaga kelestarian alam, mengajak masyarakat menjaga hutan dan tanaman, karena lebih ini makannya daun apa saja yang ada di hutan,” kata Ahmad, di sela Pameran Inovasi dan Kewirausahaan IPB, di Botani Square, Kota Bogor, Jumat (8/9/2017).

Sejak lima tahun silam, IPB telah meneliti kandungan propolis dari sarang lebah Trigona. Berawal dari kunjungan tim peneliti IPB ke peternak lebah di wilayah Sulawesi Selatan. Lebah Trigona termasuk lebah yang tidak menyengat. Sering disebut lebah teuwel, klencing atau Kelulut.

“Lebah trigona ini tidak dibudidayakan, karena bersarang di dalam pohon, dalam tanah dan batu, sehingga susah untuk dipanen,” katanya.

Berawal dari itu, salah satu petani yang menjadi mitra IPB mencoba membudidayakan lebah trigona yang biasanya di dalam pohon, dibuatkan rumahnya. Budidaya dilakukan oleh petani di Musamba, Luwu Utara, Sulawesi Selatan.

Selama ini, lanjut Ahmad, peternak lebah hanya mengambil madunya saja. Sedangkan sarang dari lebah Trigona dibuang, tidak termanfaatkan, bahkan dibuat kepalan untuk mengusir anjing di sekitar kebun.

IPB mencoba melakukan penelitian kandungan dalam sarang lebah Trigona yang ternyata juga memiliki kandungan propolis sama seperti lebah lainnya. Uji coba yang dilakukan seperti uji antioksidan, anti bakteri, anti diabetes, anti tubercolosis, imonomodulator, sampai uji untuk anti emetic, yakni trismester pertama pada ibu hamil.

Lihat juga...