PAMEKASAN — Koordinator tim reaksi cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Pamekasan, Jawa Timur Budi Cahyono menyatakan, semua desa terdampak kekeringan pada kemarau kali ini telah dipasok bantuan air bersih oleh Pemkab Pamekasan.
“Semua desa yang mengalami kekeringan sudah disuplai bantuan air bersih dan kegiatan ini berkat kerja sama dengan lintas institusi,” katanya di Pamekasan, Senin (18/9/2017).
Ia menjelaskan distribusi bantuan air bersih ke desa-desa yang dilanda kekeringan dilakukan setiap hari, dengan melibatkan sejumlah petugas dari instansi lain, seperti TNI dan Polri.
Budi menjelaskan, jumlah desa yang dilanda kekeringan dan kekurangan air bersih pada kemarau kali ini sebanyak 80 desa, tersebar di 13 kecamatan.
Ke-80 desa tersebut kesulitan mendapatkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari, seperti mandi dan memasak.
“Data desa yang mengalami kekeringan ini, berdasarkan hasil pendataan tim dan laporan para kepala desa,” katanya, menjelaskan.
Menurut Budi, jenis kekeringan yang melanda ke-80 yang tersebar di 299 dusun itu meliputi kering kritis dan kering langka. Rinciannya, sebanyak 166 dusun di 37 desa mengalami kering kritis, dan sebanyak 133 dusun, di 42 desa mengalami kering langka.
Kekeringan kritis terjadi, karena pemenuhan air di dusun mencapai 10 liter lebih per orang per hari, dan jarak yang ditempuh masyarakat untuk mendapatkan ketersediaan air bersih sejauh 3 kilometer bahkan lebih.
Sementara yang dimaksud dengan kering langka, kebutuhan air di dusun itu di bawah 10 liter saja per orang, per hari. Jarak tempuh dari rumah warga ke sumber mata air terdekat, sekitar 0,5 kilometer hingga 3 kilometer.