PONOROGO – Kolam atau yang biasa warga Ponorogo menyebutnya Beji, memiliki daya tarik wisata tersendiri. Salah satunya, Beji Sirah Keteng, yang berada di Desa Bedingin, Kecamatan Sambit, yang selain sebagai tempat wisata alam juga sekaligus wisata sejarah.

Dengan luas kolam mencapai satu hektare, Beji Sirah Keteng menyimpan situs sejarah kepala arca. Dari sini nama sirah keteng berasal, sirah dalam bahasa Indonesia berarti kepala.
Beji Sirah Keteng berada di selatan kota Ponorogo dengan jarak 30 KM dari pusat kota. Untuk menuju ke tempat wisata ini, wisatawan tidak perlu bingung, karena akses jalan raya yang bagus serta banyak petunjuk arah.
Kepala Dusun setempat, Jarno (53), saat ditemui mengatakan, Beji Sirah Keteng termasuk dalam wisata cagar budaya. “Selain bisa menikmati luasnya kolam yang berisi air dan ikan jenis tombro, wisatawan juga bisa melihat patung arca kepala Prabu/Ratu Baka,” jelasnya, kepada Cendana News, Minggu (17/9/2017).
Menurutnya, sejarah Beji Sirah Keteng ini ada banyak versi. Namun, yang ia ketahui, di Desa Bedingin ini berdiri sebuah kerajaan yang dipimpin oleh Prabu/Ratu Baka. Sayangnya, sang raja punya sifat jelek. Setiap bulan meminta tumbal manusia yang diambil dari rakyatnya. Rakyatnya pun ketakutan.
Sampai suatu hari, ada seorang resi bernama Ki Ajeng Prono menantang perang Ratu Baka. Sampai berhari-hari mereka bertarung hingga ke desa sebelah. Sampai akhirnya, pertarungan ini dimenangkan Sang Resi, bahkan Sang Resi berhasil memenggal kepala Ratu Baka.