Pusdik Zeni TNI AD Jabar Gelar Doa Bersama
Dalam kesempatan tersebut, Kolonel Czi Jamallulael, mengatakan, jika bangsa Indonesia saat ini sedang menjadi target dari pihak lain yang tidak suka akan kejayaan bangsa Indonesia, karena dalam bidang apapun Indonesia selalu di atas. “Jadi, tidak heran kalau banyak bangsa lain iri pada kita” ujarnya, saat ditemui usai acara doa bersama.
Menurutnya lagi, bangsa Indonesia sedang ‘diobok-obok’ oleh bangsa lain, hanya saja kita terkadang tidak sadar akan hal itu. Ia juga mengatakan, program dari Panglima TNI merupakan upaya untuk menekankan persatuan, dan menyatakan, bahwa kemerdekaan bukan untuk satu golongan, atau satu agama, atau satu daerah.
“Hari ini kita berdoa bersama, dipelopori oleh rekan-rekan TNI, khususnya saat ini di Pusdikzi untuk menciptakan dan mendoakan supaya bangsa kita ini semakin dilimpahkan rasa kasih sayang”, ujarnya.
Mengenai kasus intoleransi dan kekerasan yang terjadi di dalam kehidupan berbangsa dan benegara, ia mengatakan, jika saat ini sudah banyak yang lupa akan jatidirinya sebagai bangsa Indonesia. Pria lulusan Akademi Militer tahun 1991 ini mengatakan, bahwa budaya media sosial juga turut memberi sumbangan akan banyaknya kasus intoleransi yang ada di bangsa ini.
“Dampak negatifnya kita lebih cenderung ke ego-sektoral, sehingga membuat kita tidak lagi bangga terhadap bangsa Indonesia. Namun, saat ini Indonesia masih dalam persatuan yang kuat. Hingga detik ini, Indonesia masih satu”, tegasnya.
Jamallulael juga mengingatkan, generasi penerus harus menyiapkan diri dan jangan sampai melupakan bangsa. Menurutnya pula, banyak bangsa yang senang dengan ideologi Pancasila, dan ada orang-orang yang sengaja disusupi untuk menjelekkan ideologi Pancasila, “Indonesia itu kan tidak hanya dibentuk oleh agama Islam”, ujarnya.