MANADO – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi utara (Sulut) akan menggenjot sektor pertanian, guna meningkatkan Nilai Tukar Petani (NTP) di daerah tersebut.
“Kami akan mendorong instansi terkait, agar meningkatkan pemberian bibit, pupuk maupuan lainnya kepada petani, agar NTP bisa meningkat,” kata Kepala Biro Perekonomian dan Sumber Daya Alam Sulut, Frangky Manumpil, di Manado, Kamis (10/8/2017).
Karena, NTP di Sulut masih sangat di bawah dari tingkat kesejahteraan. “Dengan NTP yang berada di bawah 100, diindikasikan petani di Sulut belum sejahtera,” jelas dia.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulut, Moh Edy Mahmud, mengatakan tingkat kesejahteraan petani di Provinsi Sulut pada Juli 2017 mengalami penurunan dibandingkan bulan sebelumnya.
“Penurunan kesejahteraan tersebut, tercermin dari Nilai Tukar Petani (NTP) Juli 2017 tertekan 0,08 persen ke angka indeks 92,32 dibanding Juni 92,40,” katanya.
Secara umum, katanya, penurunan NTP disebabkan oleh kenaikan harga bahan pokok terutama tomat dan cabai rawit. Dengan pelemahan NTP Juli 2017 tersebut, maka secara YoY (tahunan atau Juli 2017 dibanding Juli tahun lalu) juga mengalami penurunan menjadi hanya 4,82 persen.
Sementara Nilai tukar usaha rumah tangga pertanian (NTUP) pada Juli 2017 sebesar 104,02 naik 0,67 persen dari bulan Juli 2017 yang hanya 103,32. (Ant)