TERNATE — Ternate saat ini masih mengalami kekurangan guru, khususnya di kecamatan terluar kota tersebut, menurut Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Ternate, Maluku Utara (Malut).
“Sejumlah mata pelajaran bimbingan dan konseling, guru pendidikan jasmani, guru seni budaya dan juga guru ketrampilan, jumlah gurunya masih kurang,” kata Ketua PGRI Kota Ternate Hadi Hairudin di Ternate, Sabtu (19/8/2017).
Dia mengatakan, proses perjalanan panjang pendidikan di Malut khususnya Kota Ternate, tentu saja terus menjadi perhatian pemerintah.
Semangat para guru untuk melaksanakan tugas mereka secara profesional harus terus didorong.
“Kita harapkan adalah guru juga berupaya meningkatkan kompetensi secara maksimal dalam rangka mengingkatkan kualitas pendidikan,” ujarnya.
Oleh karena itu, PGRI berharap pemerintah daerah tak henti-hentinya memperhatikan bagaimana upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan, kedisiplinan, serta kesejatraan guru.
“Saya melihat di sekolah itu masih banyak tenaga honorer, baik itu honorer diangkat oleh pihak sekolah untuk memenuhi jumlah jam mengajar di sekolah dan juga PTT yang diangkat oleh pemerintah daerah,” ujarnya.
Hadi berharap pemerintah mengambil kebijakan untuk menambah jumlah guru antara lain dengan mengangkat tenaga honorer.
Sebelumnya, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Ternate menyatakan, pihaknya tengah melakukan pemerataan tenaga guru, terutama dengan menempatkan mereka di daerah terluar seperti di Pulau Batang Dua, Moti dan Hiri.[Ant]