Harga Gabah di Pekalongan Naik Rp4.000 Per Kilogram

PEKALONGAN – Harga gabah di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, bertahap naik menjadi Rp4.000 per kilogram seiring banyaknya lahan sawah yang tidak panen akibat memasuki musim kemarau.

Petani padi, Durahman di Pekalongan, Senin, mengatakan bahwa memasuki musim kemarau, banyak petani yang gagal panen sehingga harga gabah kering panen (GKP) secara bertahap naik hingga mencapai Rp4.000 per kilogram.

“Saat ini bagi penebas padi akan membeli gabah petani Rp4.000 per kilogram. Bahkan jika petani mau memanen sendiri maka harga GKP bisa mencapai lebih Rp4.000/ kilogram,” katanya.

Menurut dia, saat ini para petani lebih leluasa memilih pembeli untuk menjual hasil panennya karena ketersediaan gabah di lapangan turun akibat musim kemarau.

Saat ketersediaan gabah melimpah, kata dia, sebelumnya petani kesulitan memilih pembeli sehingga mereka menjual hasil panen pada badan urusan logistik (Bulog) sesuai harga pembelian pemerintah (HPP) yaitu Rp3.700/ kilogram.

“Sebenarnya, petani lebih menyukai menjual hasil panen padi pada bulog. Hanya saja, harga pembelian gabah oleh bulog masih di bawah harga pasaran bebas sehingga kami menjual pada penebas,” katanya.

Kepala Gudang Bulog Wiradesa Pekalongan, Muhyono mengatakan, pemerintah telah menaikkan harga pembelian gabah sebesar 10 persen dari harga gabah sebelumnya.

Hanya saja, kata dia, meski pemerintah sudah menaikkan harga pembelian tetapi di pasaran bebas harga gabah juga ikut naik drastis sehingga bulog sedikit mengalami kesulitan melakukan pengadaan gabah.

“Pada musim panen, kami mampu melakukan penyerapan gabah hingga 70 ton per hari. Akan tetapi kini kami hanya mampu menyerap 35 ton gabah,” katanya. (Ant)

Lihat juga...