Pedagang Ini Jatuh Bangun Hidup di Papua

Tak tanggung-tanggung, telah banyak yang ia hadapi saat berjualan, mulai dari reseknya oknum-oknum warga yang suka mengkonsumsi minuman beralkohol dan ujungnya memalak dirinya disaat sedang mencari nafkah.

“Saya sering dimintai uang oleh anak-anak jalanan, preman-preman lokal lima ribu sampai 50 ribu rupiah. Bukan nilai uangnya yang saya pikirkan, tapi kenyamanan saya berjualan terganggu, apalagi kalau ada pembeli, bikin resek sekali,” ujarnya.

Kini, pria yang telah memiliki rumah pribadi itu tetap dan berkomitmen berjualan hingga akhir hayatnya. Lantaran hanya itulah pemasukan bagi ia dan keluarga. Dirinya terus berupaya anak tertuanya mendapat pekerjaan di atas dari apa yang ia alami selama ini.

Lihat juga...