Menurut data dari BPS Jepara, total nilai perdagangan industri kecil dan menengah tahun 2015 mencapai Rp3,9 miliar. Furnitur masih menjadi primadona dengan menyumbang Rp1.9 miliar atau hampir mendekati 50%. Sementara peringkat kedua adalah tenun ikat Rp570 juta, dan ketiga konveksi yang mencapai Rp441 juta.
Walaupun perbandingan furnitur dengan produk lainnya masih jomplang, tetapi dirinya yakin UKM di Jepara akan terus menggeliat karena tidak seperti mebel yang sudah mempunyai desain tetap dengan sumber daya terbatas, kerajinan tangan yang lain selalu dipenuhi ide baru dengan memanfaatkan sumber daya yang mudah ditemui di sekitarnya.
![]() |
Dahad Nugroho. |
“Untuk pemasaran usaha kecil perlu diperbanyak adanya pameran dengan kemasan yang bagus sehingga konsumen lebih tertarik untuk membeli,” ujar wanita yang mempunyai usaha rias salon tersebut.
Sudah selayaknya UKM sebagai salah satu usaha kreatif perekonomian bangsa Indonesia mendapatkan peran yang strategis dalam pembangunan nasional, bukan hanya sekadar pelengkap semata. Caranya adalah melibatkan pelaku UKM dalam pameran skala nasional maupun internasional dengan memberi kemudahan permodalan melalui KUR sebagai ujung tombak permodalan.
Jurnalis: Khusnul Imanuddin / Editor: Satmoko / Foto: Khusnul Imanuddin
Source: CendanaNews