Gulai Taboh Nangka dan Rebung, Kuliner Khas Santan di Lampung

MINGGU, 26 MARET 2017

LAMPUNG — Bagi masyarakat Lampung, hidup berdampingan dengan alam pegunungan dan melimpahnya hasil kebun membuat sumber bahan makanan khas Lampung mudah diperoleh. Salah satunya, Melasa Mukha (melasa muda) atau dalam bahasa nasional disebut nangka muda, yang biasanya dimasak dengan santan.

Gulai taboh rebung

Selain itu, juga tunas bambu muda atau dikenal dengan sebutan rebung, yang banyak diperoleh di pinggir sungai. Salah satu rumah makan di Kalianda, Lampung Selatan, menyajikan kuliner khas Lampung berbahan nangka muda dan rebung itu, yang disebut gulai taboh nangka muda. Pemilik rumah makan tersebut, Rohman (52) dan Sur (50), masih melestarikan makanan dengan sebutan gulai taboh tersebut. Juga makanan lain seperti pekhos asin atau dikenal sayur asam dan makanan lain yang begitu disukai masyarakat Lampung.

Menurut sang ahli masak, Eka (27), gulai taboh merupakan makanan kuliner dari daerah Lampung yang biasanya berisi khattak atau kacang, seperti kacang panjang, kacang merah, rebung, nangka muda, daun kelapa muda atau kabhing atau pondoh kelapa. “Intinya, makanan gulai taboh merupakan makanan berbahan santan yang dipilih dari kelapa pilihan yang cukup tua, sehingga bisa diperoleh santan kental berkualitas,” ungkap Eka, saat ditemui Cendana News, Minggu (26/3/2017).

Eka

Eka hampir setiap hari menyediakan sayur gulai taboh dan pekhos asin untuk pelanggannya. Sementara, gulai taboh nangka selalu tersedia dan khusus untuk gulai taboh rebung dibuat menyesuaikan musim, karena rebung mulai sulit diperoleh. Selain gulai taboh nangka, rumah makan tersebut juga membuat gulai taboh nangka dengan aneka isian atau campuran, di antaranya kacang, melinjo atau tangkil dan kacang-kacangan. Gulai taboh nangka kerap disajikan bersama ikan bakar, ayam goreng, serta berbagai lauk lainnya, sementara untuk ayam bakar pelanggan lebih memilih pekhos asin.

Lihat juga...