Diterjang Gelombang, Jembatan Tambatan Perahu Nangahale, Ambruk

SENIN, 6 FEBRUARI 2017

MAUMERE — Sejak seminggu terakhir, gelombang besar menghantam pantai utara Flores. Tingginya gelombang diakibatkan adanya angin kencang yang melanda sebagian wilayah pulau Flores, termasuk pesisir pantai bagian utara Kabupaten Sikka.

Perahu motor berlabuh agak jauh dari dermaga, takut terhempas gelombang ke dermaga.

Terjangan gelombang menyebabkan sebuah Jembatan Tambatan Perahu (JTP) yang berada di Desa Nangahale, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, ambruk di bagian sampingnya, sejauh sekitar 5 meter.

Saat ditemui Cendana News di lokasi kejadian, Senin (6/2/2017), Muklis, salah seorang nelayan, mengatakan, ambruknya jembatan akibat gelombang dengan tinggi sekitar 4 meter yang menerjang pesisir pantai utara Flores, Jumat (3/2/2017) malam, saat air sedang pasang.

“Ombaknya tinggi sekali dan angin juga sangat kencang sehingga mengikis bagian bawah jembatan dan menyebabkan satu sisi jembatan ambruk,” ujarnya.

Ditambahkan Muklis, jembatan ini dibangun pemerintah pada 2010 sebagai tempat sandar perahu yang mengangkut penumpang ke beberapa pulau kecil di sebelah utara Pulau Flores yang masuk dalam wilayah Kabupaten Sikka, seperti Parumaan, Pangabatang, Kojagete, dan Kojadoi.

“Dengan kejadian ini, untuk sementara memang tidak terlalu berdampak pada aktivitas penyeberangan. Sebab banyak kapal penumpang dan nelayan yang belum berlayar,” ungkapnya.

Namun, bila usai musim badai belum diperbaiki, tentunya, kata Muklis, akan sangat berdampak pada aktivitas bongkar muat barang. Mobil akan susah sekali merapat ke dermaga karena takut badan jembatan lain pun akan ambruk.

Lihat juga...