SABTU, 21 MEI 2016
BANDUNG — Wakil Gubernur Jawa Barat (Jabar) Deddy Mizwar menganggap Sungai Citarum ibarat wajah peradaban Provinsi Jawa Barat (Jabar). Sayangnya, Sungai dengan panjang 300 kilometer ini acap kali dijadikan tempat pembuangan limbah termasuk kotoran manusia. Ia menyebut, ada sekitar 100 ton tinja yang ditampung oleh Sungai Citarum setiap hari.

“Satu hari Citarum menampung 100 ton tinja, belum limbah pabrik, kotoran ternak dan lain-lain. Ada 3.174 kandang sapi disana,” tutur Deddy di Taman Musik Centrum, Jalan Belitung, Kota Bandung, Sabtu (21/5/2016).
Sejauh ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar dan Masyarakat terus mengupayakan perbaikan Sungai Citarum, salah satunya dengan cara sanitasi. Namun tanpa ditunjang kesadaran masyarakat sekitar, kelestarian Sungai Citarum akan sulit diwujudkan.
“Yang terpenting itu cara pikir masyarakat sekitar Citarum,” jelasnya.
Penyediaan air bersih juga cukup mengkhawatirkan. Deddy sampaikan, hanya 67 persen warga Jabar yang mendapatkan air layak minum. Padahal Sungai Citarum sendiri merupakan sumber air minum untuk masyarakat Jawa Barat termasuk Jakarta, Bekasi Kerawang.
“Mata air Cisanti (hulu sungai Citarum) itu bisa langsung diminum tapi, 200 meter dari Cisanti sudah berwarna kuning dan hijau, kotoran semua,” paparnya.
Orang nomor dua di Jabar ini juga menyoroti volume sampah yang dihasilkan oleh setiap warga. Dimana tak mampu tertampung oleh Tempat Pembuang Sampah (TPS).
“Kabupaten Bandung ini sekarang sulit membuang sampah mau kemana,” tukasnya.
[Rianto Nudiansyah]