Di Tangan Perempuan Kreatif asal Wonogiri Ini, Tiwul “Naik Kelas”

SABTU, 19 DESEMBER 2015
Jurnalis: Charolin Pebrianti / Editor: Sari Puspita Ayu / Foto: Charolin Pebrianti 

SURABAYA – Pernahkah Anda merasakan makanan tradisional berbahan dasar ketela atau ubi kayu ini?. Ternyata satu bahan dasar, ketela/ubi kayu atau oleh orang Jawa Timur disebut pohong bisa dibuat berbagai macam jenis makanan, seperti gatot, tiwul dan srawut.



Sarsih (35 tahun), penjual tiwul dengan sabar menerangkan bagaimana cara membuat masing-masing jenis makanan tersebut.

Mulai dari gatot, terbuat dari ketela yang dikupas kemudian dikeringkan hingga 1/2 kering lalu dimasukkan ke dalam karung selama 3-4 hari. Jika sudah keluar serabut dan berubah warna menjadi hitam lalu dikeringkan. Setelah kering lalu direndam dengan air bersih selama sehari semalam. Kemudian dipotong dadu, lalu direndam kembali dengan air bersih selama 2 malam. Lalu cuci dengan air bersih, kemudian dikukus dan terakhir ditaburi garam secukupnya.

Selain ada gatot, juga ada tiwul. Ketela dikupas lalu dikeringkan hingga benar-benar kering lalu dicuci bersih. Kemudian dijemur dibawah sinar matahari sampai benar-benar kering, lalu digiling menjadi tepung. Bahan lain tambahan tiwul yakni gula yang direbus kemudian didiamkan hingga benar-benar dingin. Setelah dingin dijadikan satu dengan tepung tiwul tadi kemudian dicampur dengan menggunakan tampah (rajutan bambu berbentuk bundar) dan terakhir dikukus hingga matang.

Satu lagi jenis makanan yang berbahan dasar ketela yaitu srawut. Pertama-tama ketela dikupas, lalu dibersihkan dan diparut kasar. Lalu taburi garam secukupnya, campur dengan gula merah diaduk jadi satu, setelah itu dikukus selama 30 menit.

Lihat juga...