![]() |
Pangkalan Speedboat Batu Merah Jalan Pantai Mardika Ambon |
AMBON — Meski angkutan darat tersedia, namun warga masih meminati jasa trasportasi air seperti speedboat untuk penyeberangan antar teluk dalam kota Ambon. Hal tersebut dikarenakan tarif yang relatif stabil dan ramah di saku masyarakat.
Salah satu pengemudi Speedboat rute Mardika dan Wayame, Onyong menyebutkan, setiap Senin hingga Jumat, biasanya lima belas kali dirinya mengantar penumpang. Sedangkan di hari Sabtu biasanya penarikan minimal delapan kali pergi dan pulang.
“Ya penumpang tetap lumayan. Pendapatan kami per hari juga lumayan, selain untuk uang setor, selebihnya untuk keperluan makan atau menafkahi keluarga,” terangnya.
Pengguna jasa speedboat selain warga biasa, sebagaian besarnya adalah para mahasiswa asal Politeknik Negeri Waelela Kota Jawa Ambon dan Universitas Pattimura Ambon.
Untuk mahasiswa tarif dipungut Rp 3000 per orang pada Senin hingga Sabtu. Sedangkan masyarakat umum sebesar Rp 5000 per orang.
“Kalau di hari Minggu untuk mahasiswa wajib membayar tarif normal yaitu Rp. 5000 per orang,” tutup Onyong.
Warga kota Ambon sebagain besar hingga kini tetap memilih angkutan laut dalam teluk Ambon sebagai jalur alternative juga mengirit biaya, dan selebihnya cepat sampai ke tempat tujuan, bila dibandingkan dengan jalur angkutan darat (angkot).
MINGGU, 27 September 2015
Jurnalis : Samad Vanath Sallatalohy
Foto : Samad Vanath Sallatalohy
Editor : ME. Bijo Dirajo